MEMINIMALKAN PRODUK CACAT PADA PRODUKSI TEPUNG BUMBU PRAKTIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DAN SIX SIGMA

Syamsudin, Muzayin N, 5170409013 and Muslimin, Mohammad, 0728018503 and Efendi, Imaduddin Bahtiar, 0722067704 (2023) MEMINIMALKAN PRODUK CACAT PADA PRODUKSI TEPUNG BUMBU PRAKTIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DAN SIX SIGMA. Bachelor thesis, Universitas Islam Majapahit.

[img] Text
Abstrak.pdf
Restricted to Registered users only

Download (571kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (474kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (902kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (797kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (355kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (336kB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory adalah perusahaan yang terkenal dalam produksi dan penjualan berbagai produk dan bahan makanan, dengan fokus pada penyedap rasa dan bahan baku makanan. Pabrik ini menerapkan standar kualitas yang tinggi dalam proses produksinya. Dalam proses produksinya, ditemukan produk cacat / bad packed rata-rata sebesar 0,064 % setiap bulannya, sedangkan target perusahaan adalah 0,05 %. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor penyebab produk cacat dan menentukan langkah perbaikan untuk meminimalkan produk cacat pada produksi tepung bumbu praktis STB 75 gram di PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory menggunakan metode QCC (Quality Control Circle) dan Six Sigma. Dari data dan hasil pengamatan, faktor penyebab produk cacat (Critical To Quality) ada 8 yaitu Upperweight, Underweight, Kemasan Bocor, Scatter, Terkontaminasi Benda Asing, Kemasan Kotor, Expire Date Tidak Sesuai, Porforasi/Potongan. Penelitian dengan diagram Pareto, terlihat jenis kecacatan yang paling dominan adalah Underweight sebesar 71% atau 2161 pcs, Kemasan Bocor sebesar 10% atau 294 pcs, dan cacat Upperweight sebesar 8% atau 247 pcs. Rata-rata nilai DPMO proses produksi STB 75 gram selama 12 bulan adalah 642, yang berarti dari satu juta kesempatan, terdapat 642 pcs yang berpotensi mengalami cacat. Jika nilai DPMO dikonversikan ke dalam nilai sigma, rata-rata nilai sigma adalah 4,72, yang menunjukkan bahwa proses produksi Tepung Bumbu Praktis STB 75 gram dalam kategori cukup baik. Namun, kemampuan perusahaan masih jauh dari target 6 sigma, di mana tingkat cacatnya adalah 3,4 dari satu juta kesempatan. Dengan implementasi metode QCC dan Six Sigma yang tepat, diharapkan PT Ajinomoto Indonesia Mojokerto Factory dapat terus meningkatkan kualitas produk, mengurangi produk cacat, dan mencapai tingkat produktivitas yang lebih tinggi, serta memberikan kontribusi pada pengendalian kualitas. Kata kunci : Quality Control Circle, Six Sigma

Item Type: Skripsi/Thesis (Bachelor)
Uncontrolled Keywords: Teknik Industri, Kualitas, Produk Cacat, QCC (Quality Control Circle), Six Sigma
Subjects: 0 Majapahit Islamic University Subject Areas > Fakultas Teknik > Teknik Industri
Divisions: Faculty of Engineering > Industrial Engineering
Depositing User: SYAMSUDIN MUZAYIN
Date Deposited: 13 Sep 2023 03:10
Last Modified: 13 Sep 2023 03:26
URI: http://repository.unim.ac.id/id/eprint/4969

Actions (login required)

View Item View Item