ANALISIS FILM TAARE ZAMEEN PAR: KOMUNIKASI INTERPESONAL ANTARA GURU DENGAN SISWA DISLEKSIA

Dewi, Talita Citra, 51603050053 and Lailin, Moch. Ichdah A.H, 0708087102 and Ningsih, Masniah, 0723118108 (2020) ANALISIS FILM TAARE ZAMEEN PAR: KOMUNIKASI INTERPESONAL ANTARA GURU DENGAN SISWA DISLEKSIA. Bachelor thesis, Universitas Islam Majapahit.

	Text ABSTRAK.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
Preview	Text BAB I.pdf Download (181kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (422kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (139kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
Preview	Text BAB V.pdf Download (129kB) | Preview
Preview	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (126kB) | Preview
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Komunikasi interpesonal adalah komunikasi yang dilakukan antar 2 individu atau lebih dengan saling tatap muka dan memberikan efek atau reaksi secara langsung baik secara verbal maupun nonverbal. Informasi yang dibutuhkan oleh manusia juga bisa didapatkan dari proses komunikasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi interpersonal antara guru dengan siswa sebelum dan sesudah terdeteksi penyakit disleksia. Peneliti menemukan beberapa adegan yang mengandung komunikasi interpersonal anatara guru dengan siswa disleksia dalam film Taare Zameen Par. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan analisis semiotika Charles Sanders Pierce. Hasil yang didapat bahwa dalam film Taare Zameen Par memunculkan komunikasi interpersonal anatara guru dengan siswa disleksia yaitu: Dimana permasalahan yang sedang dialami oleh Ishaan saat ia berinteraksi dengan guru biasa yang tidak mengetahui tentang penyakit disleksia, guru akan memaknai Ishaan sebagai anak yang bodoh, malas bahkan idiot hanya karena seusia Ishaan masih belum bisa membaca dan menulis. Tapi hal itu berbeda saat ia berinteraksi secara langsung oleh Ram guru baru pelajaran seni yang juga mempunyai riwayat penyakit disleksia saat ia kecil. Ram akan memaknai bahwa Ishaan adalah anak yang cerdas, mempunyai bakat yang luar biasa, hanya saja ia masih belum menemukan orang yang bisa membawanya keluar dari penyakitnya itu. Hingga akhirnya Ram bersedia menjadi guru privat Ishaan dan mengajarinya dengan sabar. Dalam menangani Ishaan, Ram menggunakan beberapa metode pembelajaran khusus untuk anak penyandang disleksia diantaranya: Metode Multisensori, Metode Fonik, Metode Linguistik, Metode Fernald, Analisis Glass dan metode-metode pembelajaran lainnya seperti berhitung menggunakan anak tangga, bermain puzzle dan game pada laptop agar daya ingat dan kreatifitas Ishaan semakin kuat. Dalam hal tersebut dapat disimpulkan bahwa Di dalam film Taare Zameen Par ini, masyarakat menganggap bahwa syarat orang yang mampu berkompetisi adalah orang￾orang yang normal dan selalu mendapatkan nilai yang tinggi dan memuaskan. Padahal setiap anak dilahirkan dengan memiliki keterampilan yang unik sesuai dengan passion mereka masing-masing. Orang tua tidak seharusnya mengeksploitasi anaknya untuk menjadi seperti ambisi mereka, karena hal tersebut dapat merusak mental dan bakat seorang anak. Jadi dampak komunikasi interpersonal yang terjadi antara guru dengan siswa disleksia awalnya kurang efektif karena guru-guru yang mengajar Ishaan belum memahami kalau Ishaan ternyata menderita penyakit dileksia, sampai akhirnya datanglah Ram sebagai guru baru yang juga mempunyai riwayat penyakit disleksia dalam hidupnya. Ram berusaha memberikan pengobatan kepada Ishaan dengan cara merubah metode pembelajarannya. Dan akhirnya Ram berhasil dalam meningkatkan prestasi belajar Ishaan dan ia mampu menghilangkan rasisme terhadap siswa disleksia saat itu. Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Semiotika, Disleksia, Film

Actions (login required)

View Item