PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN

Wati, Aisa Dewi Sinthiya, 51506150002 and Anjariyah, Deka, 0712088901 and Putri, Rizky Oktaviana Eko, 0703108801 (2019) PROFIL BERPIKIR KRITIS SISWA SMA DALAM PEMBUKTIAN MATEMATIKA PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN. Bachelor thesis, Universitas Islam Majapahit.

	Text cover.pdf Restricted to Registered users only Download (624kB) | Request a copy
Preview	Text BAB I.pdf Download (317kB) | Preview
	Text BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (807kB) | Request a copy
	Text BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (394kB) | Request a copy
	Text BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (941kB) | Request a copy
Preview	Text BAB V.pdf Download (204kB) | Preview
Preview	Text daftar pustaka.pdf Download (205kB) | Preview
	Text LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (11MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir kritis siswa SMA laki-laki dan perempuan dalam pembuktian matematika pada materi trigonometri. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang dilaksanakan di kelas X MIPA 2 MAN 1 Mojokerto, subjek penelitian terdiri dari satu siswa laki-laki dan satu siswa perempuan. Instrumen penelitian terdiri dari tes kemampuan matematika, tes pembuktian matematika, dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, langkah-langkah dan strategi yang dilakukan subjek laki-laki dan subjek perempuan dalam mengerjakan pembuktian relatif sama. Pada kategori klarifikasi, kedua subjek menyebutkan informasi yang diketahui dan yang akan dibuktikan dengan tepat dan jelas. Kedua subjek juga dapat menyebutkan hubungan antar bagian yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pembuktian yaitu menggunakan beberapa pengetahuan awal yang sudah dimiliki. Pada kategori penilaian, kedua subjek mendapat informasi yang relevan yang dapat membantunya dalam menyelesaikan pembuktian. Namun, penjelasan subjek perempuan lebih detail dan menyeluruh daripada subjek laki-laki. Kedua subjek juga dapat memberikan alasan pada langkah yang diambil dalam menyelesaikan pembuktian yaitu membuktikan salah satu ruas yang dianggap lebih mudah untuk dibuktikan terlebih dahulu. Pada kategori inferensi, subjek perempuan dapat mendeskripsikan dan menjelaskan langkahlangkah yang digunakan beserta alasan pada setiap langkah menyelesaian dengan benar, subjek perempuan juga dapat membuat kesimpulan dengan tepat. Sedangkan subjek laki-laki belum dapat menjelaskan setiap langkah beserta alasannya dengan benar subjek laki-laki juga belum yakin dengan hasil pembuktiannya. Pada kategori strategi, kedua subjek tidak dapat mengusulkan langkah-langkah yang spesifik dalam menyelesaikan pembuktian pada salah satu ruas yang telah dipilih. Namun subjek perempuan dapat mengusulkan dan menjelaskan langkah yang memungkinkan dapat digunakan untuk menyelesaikan pembuktian dengan jelas, sedangkan subjek laki-laki hanya dapat mengusulkan langkah yang memungkinkan, namun tidak dapat menjelaskannya dengan benar.

Actions (login required)

View Item