NUGGET LOKAL BERBASIS IKAN LELE DENGAN VARIASI SAYURAN : SOLUSI PANGAN DALAM PENCEGAHAN STUNTING

Ramadhan, Panca Roozika 52001010003 and Anita, anita 0717019204 and Ahmad, Nuril 0721047503 (2024) NUGGET LOKAL BERBASIS IKAN LELE DENGAN VARIASI SAYURAN : SOLUSI PANGAN DALAM PENCEGAHAN STUNTING. Bachelor thesis, UNIVERSITAS ISLAM MAJAPAHIT.

[img] Text
ABSTRAK FIX (1).pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
BAB 1.pdf

Download (143kB) | Preview
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (450kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (184kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (424kB)
[img]
Preview
Text
BAB 5.pdf

Download (7kB) | Preview
[img]
Preview
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (134kB) | Preview
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Stunting merupakan sebuah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, hal ini menyebabkan adanya gangguan di masa yang akan datang yakni mengalami kesulitan dalam mencapai perkembangan fisik dan kognitif yang optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan sayuran dan variasi lama waktu pengukusan terhadap nugget ikan lele. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 variasi penambahan sayur (wortel, bayam, dan daun kelor) dan 3 variasi lama waktu pengukusan (20, 30, dan 40 menit). Uji kandungan kimia (protein, serat, air) dilakukan di laboratorium, sedangkan uji organoleptik kesukaan dengan parameter penampakan, tekstur, warna, aroma, dan rasa dilakukan dengan menyebarkan kuesioner ke 35 responden ibu-ibu balita di posyandu. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa nugget ikan lele dengan penambahan sayur wortel dan lama pengukusan 40 menit (sampel W3) adalah yang paling disukai panelis. Uji kandungan kimia menunjukkan bahwa nugget dengan penambahan daun kelor dan lama pengukusan 40 menit (sampel K3) memiliki kadar protein tertinggi, sedangkan sampel K2 (daun kelor, 30 menit) memiliki kadar serat tertinggi dan sampel K3 memiliki kadar air terendah. Berdasarkan uji ANOVA dan uji De Garmo, disimpulkan bahwa sampel W3 adalah perlakuan terbaik yang disarankan untuk dikonsumsi balita karena memiliki kandungan kimia dan organoleptik yang seimbang.

Item Type: Skripsi/Thesis (Bachelor)
Subjects: 0 Majapahit Islamic University Subject Areas > Fakultas Teknik > Teknologi Hasil Pertanian
Divisions: Faculty of Engineering > Agricultural Crop Technolgy
Depositing User: Ramadhan Panca Roozika
Date Deposited: 19 Sep 2024 08:02
Last Modified: 19 Sep 2024 08:02
URI: http://repository.unim.ac.id/id/eprint/5575

Actions (login required)

View Item View Item